Sistem Kontrol Budidaya Tanaman Jagung
Wakur, J. S. (2015). Alat Penyiram Tanaman Otomatis Mengunakan Arduino Uno. In Jurnal Teknik Elektro.
Anisah, M., Sriwijaya, P. N.,
& Sriwijaya, P. N. (2018). Penyiram Otomatis Berdasarkan Sensor
Kelembaban Tanah. 3(x).
Priyono, A., &
Triadyaksa, P. (2020). Sistem Penyiram Tanaman Otomatis Menjaga
Kelembaban Tanah Berbasis Esp8266. Berkala Fisika, 23(3), 91–100.
Fauzia, N., Kholis, N., &
Wardana, H. K. (2021). Otomatisasi Penyiraman Tanaman Berbasis
Iot. Reaktom: Rekayasa Keteknikan Dan Optimasi, 6(1), 22–28.
Watiasih, R., & Nurcholis. (2015). Sistem Penyiram Tanaman Jagung Pada Tanah Tandus Berbasis Fuzzy Logic. Sentia, 7, 41–45.
1. Abstrak [Kembali]
Proses menanam tanaman
tertentu membutuhkan perhatian ekstra terutama dalam menjaga kelembaban tanah
seperti pada tanaman jagung Prototype penyiraman otomatis untuk tanaman jagung dibuat untuk membantu masyarakat menyirami tanaman. Sistem ini dapat
melakukan penyiraman otomatis sesuai kelembaban tanah dan dapat membaca suhu
dan kelembaban udara lingkungan sekitar dengan dikendalikan oleh ESP8266 yang
dilengkapi dengan LCD 16x2, sensor DHT11. Sensor DHT11 mendeteksi suhu dan humadity pada area
tanaman, uji coba sistem penyiraman menunjukkan kemampuan pembacaan yang sangat
baik sebanding dengan kalibrator. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi
mikrokontroller sebagai komunikasi alat, hubungan antar komponen tersebut
melalui sensor moisture dan sensor DHT11. LCD sebagai pembaca suhu dan
kelembaban.
2. Pendahuluan [Kembali]
Proses menanam jagung membutuhkan kondisi pengairan yang spesifik untuk
menjaga PH dan kelembaban tanah. Proses
penyiraman tanaman secara manual masih kelemahan, sebab dilakukan tanpa acuan
batas penggunaan air. Kondisi tanah yang mendapatkan air berlebih maupun kurang
berpengaruh pada tidak optimalnya nutrisi yang didapatkan oleh tanaman. Untuk
mengatasi hal tersebut, penyiraman secara otomatis dapat menjadi sebuah solusi
untuk mengoptimalkan kebutuhan nutrisi tanaman.
3. Landasan Teori [Kembali]
Soil moisture sensor
mengukur kadar air di dalam tanah, dengan dua buah probe pada ujung sensor.
Pada set sensor soil moisture tipe YL- 69, IC LM393 digunakan untuk
membandingkan offset tegangan dengan stabil dan presisi.
DHT11 adalah sensor
digital yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara di sekitarnya. Sensor ini
sangat mudah digunakan Bersama dengan Arduino.Memiliki tingkat stabilitas yang
sangat baik serta fitur kalibrasi yang sangat akurat.
Liquid Crystal Display
(LCD) adalah komponen yang dapat menampilkan tulisan.Salah satu jenisnya
memiliki dua baris dengan setiap baris terdiri LCD seperti itu biasa disebut
LCD 16x2.
Arduino adalah sebuah platform elektronik yang bersifat open source serta mudah digunakan. Hal tersebut ditunjukkan agar siapapun dapat membuat proyek interaktif dengan mudah dan menarik.Arduino uno merupakan papan sirkuit berbasis mikrokontroller ATmega328.
Rencana / Planning
Rencana atau planning
dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini untuk membuat prototype penyiraman
otomatis untuk tanaman cabai rawit berbasis microcontroller. Wemos D1 R1
sebagai microcontroller, YL69 sebagai pendeteksi kelembaban tanah, sedangkan
untuk memberi tanda tenatang suhu dan humadity pada prototype menggunakan
sensor DHT11.
Analisis
Sistem penyiraman
otomatis merupakan sistem pengairan yang tidak memiliki alat modern karena
sebab itu penelitian ini berkonsentrasi pada alat sistem penyiraman otomatis.
Mikrokontroler menggunakan wemos karena ukurannya lebih kecil sehingga lebih
mudah untuk dibuat dalam kegiatan penelitian. Digunakan YL69 karena modul
sensor YL69 lebih sensitif terhadap tanah. Prototype digunakan untuk memudahkan
penelitian terhadap suhu dan humadity sekitar area tanaman.
Rancangan / Desain
Dalam metode rancangan
dimulai dengan menentukan proses yang dilakukan oleh sistem baru. Dimulai sejak
menemukan masalah dan merumuskan teknik pemecahan masalahnya. Sehingga didapat
tujuan penelitian. Adapun rancangan atau desain yang akan dibuat adalah
meliputi hardware.
Implementasi
Pada tahap implementasi
desain sistem dibentuk menjadi suatu sistem yang siap untuk dioperasikan.
Pengujian program dilakukan guna mengetahui apakah konfigurasi program terhadap perangkat keras melalui port-port mikrokontroler telah berjalan sesuai fungsinya dan memastikan perangkat keras tersebut sudah bekerja sesuai dengan perancangan cara kerja alat yang telah dibuat. Pengujian kinerja sensor dilakukan dengan memasangkan langsung sensor kelembaban tanah pada media tanah. Pengujian relay dilakukan untuk mengetahui apakah relay dapat merespon sinyal keluaran dari mikrokontroler. Respon relay dalam penelitian ini adalah berkondisi 1 apabila kelembaban berada dibawah batas bawah sistem bekerja dan berkondisi 0 apabila kelembaban berada di atas batas atas sistem bekerja.
Wakur, J. S. (2015). Alat Penyiram Tanaman Otomatis Mengunakan Arduino Uno. In Jurnal Teknik Elektro.
Anisah, M., Sriwijaya, P. N., & Sriwijaya, P. N. (2018). Penyiram Otomatis Berdasarkan Sensor Kelembaban Tanah. 3(x).
Priyono, A., & Triadyaksa, P. (2020). Sistem Penyiram Tanaman Otomatis Menjaga Kelembaban Tanah Berbasis Esp8266. Berkala Fisika, 23(3), 91–100.
Nadzif, Z. N. Z. (2021). Rancang Bangun Penyiraman Otomatis Untuk Tanaman Hias Berbasis Mikrokontroler ESP8266. JATISI (Jurnal Teknik Informatika Dan Sistem Informasi), 8(4), 2119–2130. https://doi.org/10.35957/jatisi.v8i4.1083
Issn, P., & Latif, N. (2021). Penyiraman Tanaman Otomatis Menggunakan Sensor Soil Moisture dan Densor Suhu. 7(1), 16–20.
Fauzia, N., Kholis, N., & Wardana, H. K. (2021). Otomatisasi Penyiraman Tanaman Berbasis Iot. Reaktom: Rekayasa Keteknikan Dan Optimasi, 6(1), 22–28.
Watiasih, R., & Nurcholis. (2015). Sistem Penyiram Tanaman Jagung Pada Tanah Tandus Berbasis Fuzzy Logic. Sentia, 7, 41–45.
8.1 Prosedur Percobaan
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
2. Disarankan agar membaca datasheet setiap komponen
3. Cari kompnen yang diperlukan di library proteus
4. Pasang dan simulasikan rangkaian tersebut
8.2 Rangkaian Simulasi
8.3 Prinsip Kerja
Rangkaian ini menggunakan 3 buah jenis sensor, yang pertama yaitu soil moisture yang difungsikan untuk mendeteksi kadar kelembaban dalam tanah, kedua yaitu rain sensor yang difungsikan untuk mendeteksi sedang terjadi hujan atau tidak sedang terjadi hujan, terakhir sensor dht11 yang difungsikan untuk mendeteksi suhu udara. kemudian menggunakan arduino uno sebagai microcontroller yang melakukan pemrosesan data, LCD 20X4 untuk display dari suhu dan kelembaban, serta motor sebagai pompa penyiraman kebun jagung. Ketika soil moisture sensor mendeteksi rata-rata kelembaban dibawah 90, rain sensor tidak mendeteksi adanya hujan dan sensor dht11 mendeteksi suhu dibawah 30 derajat celcius maka water pump akan aktif untuk menyirami tanaman jagung. Sedangkan jika salah satu atau beberapa kondisi diatas tidak terpenuhi atau ketika soil moisture mendeteksi rata-rata kelembaban diatas 90, rain sensor mendeteksi adanya hujan, dan dht11 mendeteksi suhu diatas 30 derajat celcius maka water pump akan mati.
8.4 Flow Chart
- Panduan menanam jagung yang baik dan benar
- Tips merawat tanaman jagung
- Solusi penyiraman tanaman jagung pada musim kemarau
- Video percobaan rangkaian simulasi
- Video percobaan simulasi kelompok lain (Dafa)
- Download HTML disini
- Download Rangkaian disini
- Download Coding disini
- Download Video Percobaan disini
- Download Jurnal 1 disini
- Download Jurnal 2 disini
- Download Jurnal 3 disini
- Download Jurnal 4 disini
- Download Jurnal 5 disini
- Download Datasheet Resistor klik disini
- Download Datasheet Induktor klik disini
- Download Datasheet LED klik disini
- Download Datasheet Motor DC klik disini
- Download Datasheet Potensiometer klik disini
- Download Datasheet Arduino Uno klik disini
- Download Datasheet LCD klik disini
- Download Datasheet sensor LDR klik disini
- Download Datasheet Sensor Soil Moisture klik disini
- Download Datasheet sensor DHT22 klik disini
- Download Library Sensor Soil moisture klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar